Jumat, 25 Juni 2010

pithecanthropus erectus rakus ejakulatus

terdeteksi, komunikasi bebas tak terkendali
tak terseleksi mana yang harus masuk terali besi!
seperti sebuah asosiasi, rebutan cari koneksi

merayap, bergelinding, dan melata dalam arwah-arwah haus payudara
begitu terfokus dan serius, entah kenapa jadi seperti ambisius..
tingkatkan potensi imajinasi adalah sebuah misi
dibalik kemauan libido untuk meninggi

takkan mau sudahi ereksi yang mematahkan jaring-jaring nalar,
ya.. yang ada hanya naluri seperti tak punya tengkorak dan isinya!
setelah lelah mendaki tentu butuh ejakulasi!
hati-hati jadi datang dini sekali

Rabu, 23 Juni 2010

rambu yang tak perlu

Ada kawan dengan cerita menawan
Bingung di tengah benar
Karena ternyata benar pun bingar
Rendah diatas kepala,
Secepat-kilat cahaya mengkilat buat mata buta!
Terpana dibawa kaget
Aku sedang tak ingin mengamuk.
Masih cari yang hakiki, absolut, tak tertandingi
Pergi memerangi ego sendiri
Karena ego ayah-ibu yang semu
Pertalian darah katanya?? Aku-kamu sama saja!
Tinggi yang suci, rendah yang hina! Dimana beda?!
Semua sama. Sama-sama punya kesamaan
“tetap mengasihi”
Lalu kemana cerita tentang impian anak-anak yang ingin menjeritkan kebebasan?
Ini bukan anarki tapi jika otak mu bodoh silahkan saja bilang demikian!!

Sabtu, 12 Juni 2010

mengaku menyedihkan

aku rusak! lusuh seluruh tubuh!
kepala berantakan! meronta inginkan pemberontakan!
sudah pecah memecah bahaya, meramai beramai-ramai..
tak berirama hanya kesenduan fatamorgana pentatonik

meledak mulutku ingin memaki!, menepuk dada!, dan bilang dengan sombong Aku pemilikmu!
bah! untuk sekarang senyum hologram dari polaroid itu sentuh titik didih seisi serambi kanan dan kiri!!

aku rusak! lusuh seluruh tubuh!
bukan pemilik wajah penyadur kasih,hanya kaum jalang yang tak mau jenuh!!
ajari aku berbohong, menipu, dan muslihat wahai Cassanova! agar aku tak tersiksa

aku sudah jadi bukan aku, tapi aku memang ada dua!
akan ku berikan alas hangatku, biarpun kau tak berikan alas hangat mu

Selasa, 08 Juni 2010

minor

Aku tahu kau ber-dahaga, aku juga
sebelumnya aku berkata, kau-pun berkaca
lagi-lagi ironi

biarlah aku yang mengaduh secara sarkastik!
mengapa selalu rutinitas?
itu yang angkat kedalam profesionalitas!
cari asam di gunung!
tak perlu bicara geram bergaram!

muram durja dalam romansa getaran statis
terbawa arus melankolis, jadi banyak menulis
bukan salah langkahmu itu, binatang ini dicibiri cemburu

ini abu & ungu, belang bergaris, riang menangis,
senyap-senyap ku sergap!
ini alami aku manusiawi, bahkan jika aku memutilasi.