Kamis, 24 Juli 2008

lampiasan seorang sahabat

Matikan hasrat tuk lampiaskan nafsu..
Karena yang dimilikimu itu palsu
Kau biarkan dia terombang ambing terseok-seok
Bak seekor binatang bila lapar dan dahaga kau datang bila tidak, kau tinggalkan
Dia menjerit,hatinya merintih ingin rasanya melempar ludah tuk lampiaskan amarah
Di atas kepiluan ia menambatkan perahunya di senja yang lembut dalam
Telaga hatimu
memberikan cahaya tuk puaskan hasratmu
ditengah kobaran murka dia melambai lembut bagai malaikat
tapi kau menikam,dan mengikat
……Keparat!!!..
Telah terbunuh jiwanya
Kau tertawa melihatnya
Sakit rasanya melihat kupu-kupu yang harus berubah menjadi ulat kembali..
Layaknya ikan-ikan kecil yang kehilangan insang, mereka bergemuruh
Tak punyakah malu wahai kau penghisap darah?

Selasa, 22 Juli 2008

seandainya ku berandai-andai

Andaikan matahari itu hitam,
Apa yang akan ku curahkan kepada kanvasku saat ku tenggelam?
Andaikan kuas ku hilang,
Apakah jiwa ku kan tenang?
Dalam damai dan derita, selalu ku berandai-andai,seandainya aku nanti mengandaikan
Bahwa kau kan datang menjengukku dalam angan…
Dosa itu menjerat doa ku,Ibu…
Bingkai-bingkai coklat tua itu telah melupakanku
Meninggalkanku dalam benang-benang tanpa batas yang kusebut dosa
Saat kelam datang,ku lari tuk menghilang
Air mata sekarang bertabur darah,menggenangi hati dengan amarah..
Menusuk dalam kalbu,akan mengikat walau ku tak terjerat
Mereka biarkan aku masuk dalam gelap tiada tawa,yang ada hanyalah murka

Minggu, 20 Juli 2008

sebuah jiwa pendusta

lembut bayangannya tiada dua,hanya membagi dua jiwa ini dalam rasa.

alunan nuansa simfoni nya senyap dan dingin tak bergerak,hanya hatiku yang ramai dan berteriak.

ingin ku supaya burung-burung itu bernyanyi menemani langkahku setiap waktu...
apa dayaku?disana dia berkilauan,sedang aku terkujur lemas disini mengendap menjadi parasit.
sampah yang termakan bualan orang-orang yang merasa mereka adalah cahaya

..dia begitu anggun berjalan bersama rintihan air hujan.. bersamaku melarikan diri mencari pelangi yang berjanji akan datang sore ini... kami berlari.. berlari hingga lelah ragaku berlari, ku rebahkan tubuhku di padang rumput yang mati..

..tiada nafas yang melebur diri dalam desah, hanya cahaya lilin membuat gelisah
tak ingin ku lupakan, seakan semua rencanaNya..

mungkin cuma mimpi,tapi itulah bunga tidur yang paling indah...

mungkin cuma sekali..

Aku layaknya anjing yang terbuai dalam angan, menari diatas penderitaan diri,berpura tuk menyuka,berdusta bahwa diri sedang berpora, padahal terkoyak dan masih rapuh tuk merangkak....