Selasa, 19 Juni 2012

Kau tak akan dapatkan utopia

Selamat menikmati ulasan pengalaman! ah gembiranya aku!
mengapa gagasan nya bisa terjadi? ah gembiranya setan ini!

gembiraku bermuara dari ketidakpedulian. sudah kucuci habis rindu yang tak perlu
ha! aku orang bebas. lepas dari kepedulian secara substansi

senang karena terbukti. sarkas? tidak juga. aku sedang mensyukuri kenikmatan pembalasan dendam

bahwa paragrafnya selalu deduktif dan tragis. sadis.
gembiraku melenggok cantik, berkelok bagai ular tak berujung, tak punya kepala

sudah terasa sungguh..
sungguh terasa sudah..

meracau apa aku pagi ini? ah tak peduli. biar hangus sampai mampus!
aku yang masih punya umur tetap bilang masa depan, padahal aku tak beranjak kemanapun tak pernah kuinjak itu tanah masa depan! tak pernah kuhirup itu udaranya, tak pernah kutenggak itu kopinya!

aku tetap di hari ini. tak kemana-mana

aku tetap membahana di hari ini. sekarang. detik ini.

aku tak punya niat merangkai! hanya ingin berseringai, mencaci urai, dan menghina culas dunia.

jika sekarang sudah besok yang sebenarnya tetap sekarang. aku mau bilang, aku bahagia. sedang, selalu, dan akan. karena semuanya sudah dapat menjadi manifestasi dari tidak peduli, tapi tidak, buakn dikonversi, justru transformasi

bah! korban imateril! siapa bilang ruh ku tak berujung! ini aku tersandung! tak mau lagi aku dihisap pesona sintetik!