Minggu, 24 Oktober 2010

bara neraka?

pekik menekuk tenggorokan, aku bersikap seolah hidup
alam raya.. duri di setiap mekanisme nya
gamang remang-remang
semua bersedih.. pedih!

ketika ucapan itu terkukuhkan
aku meraung terluluhkan
seperti hidup tak nyata, hanya berharap kemarin kembali lagi
ingin sekali rasanya mengulagi hari

berkali kali, berkali kali, berkali kali, berkali kali
aku bukan rembulan yang diidamkan
aku akan coba jadi matahari yang punya waktu sendiri
tapi
matahari menyayangi nya sebanyak dia menyayangi rembulan.
entah kenapa aku jadi benci sekali rembulan