Minggu, 14 Februari 2010

Mainan Tuhan

untuk saudara-saudari ku,



tersentak sampai jantung terasa retak, tak mengelak jiwa itu menyalak di atas raga yang tergeletak
Ingatkan sang dosa untuk berdoa kepada penguasa dunia sekarang juga, supaya tasbih mereka takkan berhenti melantunkan tembang lawas rezim raja-raja negeri Sodom & Gommorah.
Ingatkah bahwa bibir-bibir kitab itu setajam pedang yang dapat mengahbisi kalian dalam satu tebasan?
Ingatlah bahkan rutinitas pun fana, bahkan sang waktu terbunuh sekilat saja setelah mereka terlahir
Mereka meronta-ronta terjerit jerat perih, kembalilah ke paragraf sebelumnya jika kau bisa! sesungguhnya yang kau lihat hanyalah lembaran-lembaran yang tersayat kepedihan! mengamuklah amarah! Buktikan kau juga dalam istana, merintihlah haru! Supaya kau terlihat dalam variabelnya.
Selalu,
mengendap-endap hiburan gelap melaknati pikiran-pikiran yang kalap dan terus di kursi goyangkan lelap
tetapi jika memang terdidik raihlah langit keemasan tanda kemenangan dan sandanglah medali kehormatan sang juara
lalu teriaklah pecahkan terang selaksa kaum barbar jahiliyah yang lebih pintar dari Tuhannya maka takkan terlahir zaman nanti
lalu,
takkan datang lagi genderang perang yang benderang karena mereka telah hanyut melayang-layang dengan kencang bak seekor elang yang sedang meradang.

2 komentar:

PEMROGRAMAN WEB mengatakan...

brilian!

Koval mengatakan...

oh, nu ieu tea ga? mahir euy maneh