Rabu, 13 Agustus 2008

membusuk diikat rantai

Tatkala surya tlah habis tawanya,tlah habis masa senjanya..
Dia menutup indera nya dibawah renungan kelam..
Berharap nanti ia dapat bangkit menyelimuti kegelapan dengan cahaya

Lalu kemanakah engkau saat aku merenung menunggu kepakkan mu tuk mengkibasi ku lagi?..
setelah berkumandangnya sebuah perintah
Tolonglah perdengarkan lagi aku alunan musik dari Bremen
Suara dalam jiwa salah satu pembawanya..
Tiada habis termakan zaman
Menggelantung bagaikan nafas-nafas di pojok-pojok langit
Memenuhi semua hasrat yang ada tuk bangun dan bergema

Sebagai gantinya kau tahu bahwa dunia kan tersenyum mesra
Begitu besar harapanku mengenai engkau
Namun masih ada sisa jiwanya yang masih menggenangi langkah mu
Sehingga kau terikat dalam benang yang kuat
Erat hingga kau tergopoh-gopoh tuk melangkah di dalam kepekatan

Tak terbantahkan kau memang sulit tuk memuntahkan
Semoga aku bertemu lagi dalam hujan yang deras
Deras sederas-derasnya biar tak ada bekas dalam sengit dan getirnya panas

1 komentar:

grandwood I128 mengatakan...

gering maneh !!!!
tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata