trotoar tersengat sengit ultra violet, kawat berduri berdiri mendera menderita, mengakar di depan kening berkerut, berkarat yang berkeringat!
didepan ke-nista-an di-pertunjukan-lah lantunan irama sendu dari setiap sendi-sendi yang tlah lama tidak di-sendawa-kan oleh yang di suci-kan
ini destruktif dan konstruktif
bukan motif untuk menjadi pasif
tanah yang baru-pun hadir di depan sini
kalimat mereka mulai tak ber-amunisi
jiwa mereka mulai tak ber-ambisi
tak ada lagi liar bingar sang penyeru eksposisi
dan aku..
aku suara bisu
yang merasa semua kurang bernafsu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar